Tanaman
vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman anggrek
dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari
1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan
yang bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil
dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai
ekonomi cukup tinggi karena ekstrak buahnya yang dikenal sebagai sumber bahan
pengharum pada bahan makanan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil ekstrak
buah vanili disebabkan oleh substansi vanili.
Sistem perakaran pada tanaman vanili tidak memiliki sistem akar
tunggang, karena vanili termasuk ke dalam tanaman monokotil. Pada tiap ruas
batang vanili, tumbuh dua jenis akar, dimana yang satu berfungsi untuk melekat
pada tanaman penegak yang disebut sulur dahan, sedangkan bagian akar yang
lainnya merupakan akar yang menggantung di udara yang berfungsi sebagai
penyerap unsur hara dalam tanah jika akar tersebut telah menyentuh tanah. Batang
tanaman vanili mampu tumbuh memanjang sampai mencapai 100 meter dan memiliki
ruas-ruas yang panjang rata-rata sekitar 15 cm. Tiap ruas akan menghasilkan
cabang baru apabila dilakukan pemangkasan.
Tanaman vanili di Indonesia di Indonesia banyak digemari oleh
banyak konsumen, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini
disebabkan karena kualitas vanili Indonesia yang lebih unggul dibandingkan
vanili Mexico, Amerika Serikat, Madagaskar yang juga terkenal sebagai penghasil
vanili yang cukup berkualitas. Atas dasar inilah perlu dikembangkan suatu
metode budidaya tanaman vanili yang mampu menghasilkan bibit-bibit vanili dalam
jumlah banyak dan dalam waktu singkat atau cepat yang berkualitas.
1.
Untuk mengetahui sejarah tanaman vanili
2.
Untuk mengetahui macam varietas tanaman
vanili
3.
Untuk
mengetahui persyaratan tumbuh tanaman vanili
4.
Untuk
mengetahui cara bercocok tanam tanaman vanili
5.
Untuk
mengetahui penyebaran tanaman vanili
6.
Untuk
mengetahui prospek pengembangan tanaman vanili
2.
Apa
saja macam varietas tanaman vanili ?
3.
Bagaimana
syarat tumbuh tanaman alpukat yang vanili ?
4.
Bagaimana
cara bercocok tanam tanaman vanili ?
5.
Bagaimana
penyebaran tanaman vanili ?
6.
Apakah
prospek pengembangan tanaman vanili
menguntungkan ?
Vanili bukan tanaman asli Indonesia melainkan berasal dari Mexico.
Mula pertama tanaman ini dikenal oleh orang-orang Aztek pada masa sebelum benua
Amerika diketemukan, yakni sebagai tanaman yang dari buahnya dapat dibuat
semacam wangi-wangian untuk pengharum coklat.
Bunga vanili bagian-bagiannya tersusun demikian rupa sehingga hanya dinegeri
aslinya (Mexico) saja dapat terjadi penyerbukan secara alami, yakni dengan
pertolongan serangga sebangsa lebah Melipono. Namun buah-buah yang terjadi
sebagai hasil penyerbukan secara alami itupun hanya sedikit, yaitu 1 %.
Karena tidak dapat berbuah secara alami, Vanili tidak dapat pula berkembang
biak ketika pada tahun 1510 tanaman tersebut diperkenalkan di Eropa. Cara
pembiakan vegetatif dengan mempergunakan stek-stek batang/cabang seperti yang
kemudian lazim dilakukan dalam memperkembangkan biakkan vanili, belum dikenal
pada saat itu. Usaha mendatangkan lebah melipono pun tidak membawa hasil,
karena serangga tersebut ternyata tidak dapat hidup disana.
Pada tahun 1836 CHARLES MORREN berhasil membuahkan vanili dengan cara
penyerbukan buatan ( hand polination ). Penemuan baru ini kemudian diperbaiki
oleh NEUMAN dalam tahun 1838, dan yang sampai sekarang diikuti adalah hasil
penyempurnaan yang dilakukan oleh EDMUND ALESIUS dalam tahun 1841.
Vanili didatangkan di Indonesia pertama kali dalam tahun 1819 dan baru ditanam
secara besar-besaran kira-kira pada tahun 1850, yaitu setelah diketahui
cara-cara penyerbukan buatan.
Setelah penyerbukan dapat dengan mudah dikerjakan oleh manusia dan perkembang
biakan dapat dilakukan secara vegetatif, maka selanjutnya tanaman vanili
berkembang dengan cepat di daerah-daerah tropis. Lebih-lebih setelah diketahui
bahwa tanaman tersebut mendatangkan keuntungan bagi para penggemarnya. Karena
besarnya permintaan akan vanili di pasaran dunia, areal pertanamannya kian
diperluas dan dilipatgandakan.
KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Super divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub ordo : Lilianae
Ordo : Asparagales
Famili : Orchidaceae
Genus : Vanilla Mill
Spesies : Vanilla planifolia
Morfologi Tanaman Vanili
Akar vanili
Akar tanaman vanili
melekat kuat pada setiap benda yang ditemuinya atau bergantungan di udara dan
dapat mencapai beberapa meter panjangnya. Apabila mencapai tanah, akar-akar
tersebut dapat berfungsi sebagai pembantu dalam penyerapan zat makanan.
Perakaran di dalam tanah pendek-pendek, tebal 33 mm dan mempunyai bulu-bulu
akar yang bercabang-cabang pendek pula.
Batang vanili
Tidak banyak bercabang,
cenderung untuk terus merambat tegak lurus keatas sepanjang penunjangnya.
Beruas-ruas panjang ± 15 cm. Besar batang kira-kira sama dengan jari
tangan orang dewasa, hijau mengandung banyak air dan membentuk tunas-tunas
akar.
Daun vanili
Tunggal, pipih,
memanjang runcing pada ujungnya, letaknya berselang-seling pada batang,hijau
terang, panjang 10 – 22,5 cm. Tulang-tulangnya sejajar,tetapi tidak jelas pada
waktu masih mudah, baru nampak teraang jika daun sudah tua dan mengering.
Bunga vanili
Tersusun dalam suatu
karangan atau rangkaian berbentuk tandan. Terdiri dari bunga-bunga sempurnah,
yaitu mempunyai alat kelamin jantan ( “ androecium “ ) dan alat kelamin betina
( “ gynaecium “ ). Masalah pembungaan merupakan masalah yang terpenting pada
budidaya tanaman vanili, karena itu akan diuraikan tersendiri.
Buah vanili
Berbentuk kapsul,
berdaging, lurus ,berlingir ( berbentuk agak segitiga ), panjang 15 – 22
cm dan bergaris-garis. Warnanya mula-mula hijau gelap kemudian menjadi hijau
mengkilap dan pada kulitnya terlihat banyak garis-garis kuning membujur. Buah
telah siap dipetik jika ujungnya juga telah menguning. Lewat dari saat itu
buah-buah akan pecah dengan menyebarkan bau yang harum.
Tanaman Vanilla masih tergolong dalam kerabat Anggrek
(Orchidaceae), tumbuh dengan cara merambat dan hidup secara semi epifit. Jenis
tanaman vanili dunia saat ini terdapat lebih dari 110 jenis. Namun tidak semua
jenis tanaman vanili memiliki nilai komersial untuk produksi buahnya. Hingga
kini hanya 3 jenis tanaman vanili varietas unggul yang dapat dimanfaatkan produksi
buahnya, yaitu sebagai berikut:
1. Vanilla planifolia Anddrews, merupakan vanili yang terbaik
dan paling banyak ditanam di dunia.
2. Vanilla tahitensis JW. Moore. Merupakan jenis terkecil.
Banyak terdapat di Tahiti dan Karibia.
3. Vanilla pompana Schiede. Banyak terdapat di Amerika Tengah,
Amerika Utara dan Amerika Selatan.
A.
T
a n a h
Tanah
yang cocok untuk tanaman vanili adalah tanah yang kaya akan humus, subur,
berstruktur remah dan gembur dengan daya pengikat air cukup serta drainasenya
baik. Hal ini sesuai dengan sistim perakaran vanili yang dangkal sekali.
Tanah
liat yang mengandung kapur dan tanah aluvial dengan pH nya antara 5,5 – 7.5
merupakan tempat yang sangat cocok / baik untuk pertanaman vanili. Akan tetapi
perlu diperhatikan bahwa tanaman vanili tidak tahan pada tanah yang air
tanahnya dangkal ( kurang dari 5 meter ). Kemiringan tanah sbaiknyan 3 – 7 %.
Jika lebih dari ..... % sebaiknya di buat teras.
B.
I k l i m.
Tanaman
vanili dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 400 – 800 meter di atas
permukaan laut dengan temperatur rata-rata 22 – 25° C dengan
kelembaban ( RH ) 70 – 80 %. Curah hujan sebaiknya 1500 – 2000 mm / tahun yang
terbagi dalam 9 bulan bulan basah dan 3 – 4 bulan kering. Curah hujan selama 8
– 9 bulan tiap tahun hendaknya cukup tinggi, dan pada saat buahnya akan
masak di kehendaki keadaan yang cukup kering, agar masaknya buah-buah itu
dapat berlangsung dengan baik dan kwalitas buahnya menjadi baik pula. Hujan
yang banyak terus menerus dan kelembaban udara yang cukup tinggi menyebabkan
buah vanili kurang wanginya (aromanya).
A. Tanaman
pelindung
Sebelum menanam tanaman
vanili terlebih dahulu di sediakan pohon penaung / pelindung dan pohon
panjatan.
Untuk pohon penaung yang
juga dapat digunakan sekaligus sebagai pohon panjatan sebaiknya dipakai
pohon-pohon yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tidak terlalu
rimbun.
2. Sebangsa
leguminosa yang sekaligus dapat memperbaiki keadaan dan kesuburan tanah.
3. Mempunyai
perakaran yang dalam sehingga tidak akan mengganggu perakaran tanaman vanili.
Untuk pohon pelindung /
penaung dapat di pakai seperti pohon kapok, dadap, mindi, suren, lantoro dan
lain-lain. Pohon pelindung yang paling baik dan dapat tumbuh cepat adalah pohon
dadap, akan tetapi karena berdaun rimbun maka perlu diadakan pemangkasan.
Pohon pelindung ini
sebaiknya sudah di tanam satu tahun sebelum penanaman vanili, dengan maksud
agar sudah mempunyai daun yang cukup aman vanili mulai di tanam.Pohon pelindung
di tanam dengan jarak 1,5 x1,5 meter.
B.
Persiapan tanah
Untuk areal penanaman
vanili tanah terlebih dahulu di bagi dalam jalur-jalur selebar 80 cm dan jarak
antar jalur 1,50 m. Kemudian pada jalur-jalur tersebut di gali lubang-lubang
tanaman dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm.
Galian tanah bagian atas
dan galian bawah di taruh terpisah di kanan kiri lubang tersebut. Jarak antar
lubang 1,50 x 1,50 m. Lubang tersebut di biarkan terbuka selama 3 – 4 minggu
guna mengangin-anginkan dan setelah itu di tutup kembali.
Tiap tanaman pelindung,
diberikan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 – 20 kg per tanaman pelindung.
C.
Pembibitan
Vanili dapat di
perbanyak dengan biji atau stek sulur. Untuk lebih cepatnya maka di tanam
dengan stek. Pemilihan bahan bibit untuk dijadikan bibit harus mempunyai
sifat-sifat antara lain :
- Batangnya
sehat.
- Umur
sudah tua,sekitar 10 – 15 tahun
- Produksinya
tinggi
- Keadaannya
subur, kuat serta mempunyai ujung tunas dengan pertumbuhan cepat.
Tanaman ini di pelihara
dengan baik dan di jaga agar jangan sampai menghasilkan buah. Dengan jalan
memangkas supaya tetap mengeluarkan sulur-sulur dahan yang baru yang
akan di pakai stek bibit. Stek yang baik adalah yang mempunyai buku-buku ( ruas
) yang agak rapat letaknya satu sama lain.
Sulur-sulur yang masih
muda dan pertumbuhannya subur dan kuat dengan tunas ujung yang panjang stek
untuk bahan tanaman adalah 50 – 75 cm dan mempunyai mata / buku dan mempunyai
umur kurang dari 1 tahun, stek itulah yang nantinya jadi bahan / bibit yang di
pakai untuk pembibitan.
Stek dapat langsung di
tanam segera sesudah di peroleh, atau dapat juga di semaikan lebih dahulu
sebelum di tanam di tempat penanaman yang tetap. Dalam hal ini, di buat
bedengan yang berisi campuran pasir sungai dan tanah atau kompos yang
sudah matang dalam perbandingan 1 : 1 setebal 40 – 50 cm. Sebagai alas di
pergunakan lapisan kerikil atau batu merah setebal ± 15 cm. Stek di
tanam hingga 2 – 3 ruasnya terbenam dalam campuran pasir dan kompos / tanah ( medium
) sedalam ± 10 cm, serta dengan jarak antara barisan 25 cm. Dalam
keadaan normal, stek akan tumbuh setelah 3 – 4 minggu di semai / di perakarkan.
Pemindahan ke kebun dapat dilakukan sesudah bibit berumur 1 – 2 bulan.
D.
Penanaman
Stek vanili mempunyai 5
buku, daun pada 3 buku bagian pangkal stek tersebut dibuang, karena bagian ini
akan dibenamkan kedalam tanah. Setelah pohon lantoro / dadap di tanam dilakukan
pembersihan rumput disekitar pohon dan menggemburkan tanahnya dengan
mencangkul, lalu menanam stek vanili. Tanamlah vanili pada awal musim hujan.
Sebelum melakukan
penanaman stek, terlebih dahulu stek bibit di celupkan dalam larutan obat dan
untuk menghindari pembusukan pangkal bibit ( bekas potongan ) maka celupkan ke
dalam larutan kapur yang cepat kering dan keras.
Lubang tanaman di buat
pada jarak 30 cm dari pangkal pohon pelindung. Ukuran lubang tanaman adalah 30
cm x 30 cm 30 cm atau 50 x 50 x 50 cm.
Jarak tanam dalam
barisan 1 meter dan antar barisan 1,50 – 3,0 meter. Cara penanaman stek vanili
dilakukan dengan cara memasukkandua atau tiga buku dalam tanah secara
horizontal ( tegak ) gunanya agar perakaran lebih cepat tumbuhnya.
Setelah itu stek yang
berada di bagian atas sebaiknya di ikatkan kepada pohon rambatan dengan tali
dari kelopak batang pisang atau tali rafia. Sewaktu mengikat
hendaknya jangan di ikat secara ketat, karena dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman. Dalam mengikat perhatikan akar lekat jangan sampai terbalik, akar
lekat harus menempel pada pohon pelindung untuk memanjat / menunjang
pertumbuhan tanaman selanjutnya.
Setelah bibit di tanam,
lubang tanam di tutup dan di tekan sedikit dengan cangkul / gatul, jangan
ditekan dengan baik dengan kaki atau tangan, karena dapat merusak bibit.
Kemudian hal yang perlu
diperhatikan hendaknya barisan tanaman di buat dengan cara membujur dengan arah
utara-selatan.Gunanya agar masing-masing tanaman dalam barisan bisa mendapatkan
sinar matahari dengan baik. Juga perlu di perhatikan didalam penanaman vanili
ini yaitu tanah di sekitar tanaman harus selalu basah yaitu dengan jalan di
siram.
Cara yang umum dilakukan
untuk menjaga kelembaban tanah ini yaiu di lakukan dengan cara menutup tanah di
bawah tanaman tewrsebut dengan jerami atau sabut kelapa.
E.
Pemeliharaan
1.
Penyiangan dan Penyiraman
Untuk memelihara
pertumbuhan tanaman vanili maupun pohon pelindung maka rumput yang ada sekitar
tanaman harus selalu di bersihkan yaitu dengan melakukan penyiangan sebulan
sekali.
Tanaman vanili tidak
tahan terhadap kekeringan, sehingga di perlukan penyiraman untuk menghindari
kekeringan. Sebaiknya buatkan parit-parit kecil untuk pengaliran air di sekitar
tanaman vanili. Penyiraman / pengaliran air akan mempergiat perkembangan bunga
/ buah, sehingga mutu buah akan lebih baik.
2.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2
kali setahun, pada awal dan pada akhir musim penghujan, terutama pada saat
periode istirahat ( setelah panen ). Setiap tahunnya vanili memerlukan masa
istirahat 6 minggu, sebelum memulai lagi pertumbuhannya di dalam musim
penghujan, sehingga pada saat itu merupakan periode yang baik untuk melakukan
pemupukan, baik dengan pupuk kandang maupun buatan.
3.
Pemangkasan
·
Pemangkasan Pohon Pelindung
Pemangkasan pohon
pelindung bertujuan untuk :
1)
Mengatur cahaya matahari
( tingkat penyinaran ) yangncukup untuk kebutuhan tanaman.
2)
Memudahkan peredaran
udara dan pemeliharaan tanaman.
3)
Mengurangi kelembaban
udara selama musim hujan.
4)
Mempertahankan tingkat
keteduhan tertentu selama musim kering.
·
Pemangkasan ada 2 cara
yaitu pemangkasan bentuk dan pemangkasan pengaturan.
1)
Pemangkasan bentuk :
Dilakukan setinggi 2
meter di atas permukaan tanah, sehingga terjadi percabangan yang melebar
setinggi 2 meter untuk melengkungkan batang vanili
2)
Pemangkasan pengaturan:
Dilakukan 20 cm di atas
lengkungan batang vanili dan lakukan pemangkasan setengah dari jalur pohon
pelindung dengan sistim selang satu baris. Pemangkasan pengaturan ini di
lakukan setiap awal musim penghujan dan pada musim penghujan berikutnya giliran
pada separuh yang belum di pangkas. Di lakukan juga pemotongan ranting cabang
di akhir musim penghujan apabila pertumbuhannya terlalu lebat.
·
Pemangkasan Tanaman Vanili.
Ada 3 macam pemangkasan
tanaman vanili yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan
pemeliharaan.
- Pemangkasan bentuk bertujuan
untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. Caranya potonglah 15
cm dari ujung tanaman vanili yang di lengkungkan dan sisahkan tiga cabang yang
baik untuk dipelihara.
- Pemangkasan produksi bertujuan
untuk mendorong keluarnya bunga dan menyempurnakan pertumbuhan buah. Potonglah
10 – 15 cm ujung tanaman menjelang musim berbunga dan lakukan juga pemotongan
pucuk setelah berbunga untuk menyempurnakan pembuahan.
4.
Perambatan Tanaman Vanili.
Dengan adanya pohon
pelindung tanaman vanili akan merambat / memanjat padanya. Dalam perambatannya
di kenal 2 cara yaitu :
- Pelengkungan bolak balik.
Setelah mencapai 2 m,
tanaman vanili memanjang pada pohon pelindung, lengkungan tanaman vanili
kebawah, tapi setelah ujung tanaman mencapai 50 cm di atas permukaan tanah,
lengkungan kembali ke atas. Demikian seterusnya sampai terbentuk semacam
lingkaran tanaman vanili.
- Pelengkungan sistim rumbai
Pelengkungan tanaman
seperti cara bolak balik, akan tetapi saat ujung tanaman mencapai 30 cm di atas
permukaan tanah potonglah, pemotongan ini akan mendorong tumbuhnya tunas-tunas
baru lebih banyak, kemudian lakukan pelengkungan ke atas sehingga terbentuk
semacam rumbai.
5.
Penanaman Tanaman Leguminosa.
Tanamlah tanaman
leguminosa ( misalnya orok-orok ) pada parit diantara barisan. Tanaman ini
berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah, mencegah tanaman mati ( pada
tanah-tanah miring ), untuk mempertahankan kelengkungan, jika dipotong dapat di
manfaatkan sebagai penutup tanah.
F.
Hama dan Penyakit
·
Hama.
Hama yang sering
menyerang pada tanaman vanili adalah bekicot yang merusak daun, buah dan batang
vanili. Pemberantasan daripada hama ini di lakukan dengan cara mengumpulkan
bekicot yang ada di pertanaman kemudian di hancurkan dalam lubang galian.
·
Penyakit.
Penyakit yang sering
menyerang tanaman vanili sebagai berikut :
(a)
Nectria Vanillae Zim
Penyakit ini sering
menyerang pada batang / sulur dahan vanili, dan kadang-kadang menyerang daun.
Tanda-tanda serangan pada batang-batang yang sudah dewasa terdapat noda-noda berwarna
coklat pucat dan kemudian berwarna hitam yang melingkar pada batang. Batang
yang terserang ini kemudian mengkerut dan akhirnya mati.Jika batang yang
terserang ini di belah pada bagian dalamnya kelihatan berwarna coklat. Salah
satu cara pemberantasan penyakit ini adalah memotong batang-batang yang sakit
kemudian di bakar.
(b)
Penyakit Noda-noda Hitam.
Penyakit ini menyerang
pada bagian atas dan bawa dari daun. Tanda-tanda serangan terdapatnya noda-noda
yang bundar dan hitam sebesar 5 – 15 mm, yang di tumbuhi benang-benang
cendawan, yang menyebabkan matinya daun tersebut.
Cara pemberantasannya
adalah memotong daun-daun yang terserang kemudian di bakar. Pencegahannya dapat
mempergunakan fungisida seperti Benlate,
Dithane M-45 atau Antracol dengan dosis 1 – 2 sendok teh dalam 10 liter air.
(c)
Penyakit Noda-noda Coklat Pada Buah.
Penyakit ini menyerang
buah mudah yang hampir dewasa, gejala serangan terdapatnya noda-noda coklat
tuah pada buah, yang mengakibatkan rendah. pemberantasan penyakit ini
dapat menggunakan fungisida seperti Benlate, Dithane M-45 atau Antracol dengan
dosis 1 – 2 sendok teh dalam 10 liter air.
(d)
Calospora Vanillae Wassec.
Penyakit ini menyerang
daun, batang dan buah. Tanda-tanda serangan terdapatnya noda-noda yang semula
licin dengan pembatasan yang jelas yang berwarna coklat muda kekuning-kuningan.
Pemberantasannya dapat
di lakukan dengan jalan memotong dan membakar bagian-bagian yang terserang.
Disamping itu pohon pelindung di kurangi supaya lebih banyak mendapat sinar.
(e)
Penyakit Busuk Buah ( Phytoptora ).
Penyakit ini menyerang
buah vanili yang masih muda. Tanda-tanda serangan, jika serangan pada pangkal
buah akan gugur dan bila menyerang pada bagian tengah buah akibat serangan ini
buah akan berwarna hitam, kering kemudian mati. Pemberantasannya dapat di
lakukan dengan mempergunakan fungisida seperti Banlate, Dithane M-45 dan
Antracol dengan dosis 1 - 2 sendok teh untuk 10 liter air.
(f)
Penyakit Busuk Akar ( Fusarium sp. )
Serangan jamur ini
mengakibatkan sebagian besar tanaman vanili di Jawa Tengah menjadi rusak.
Bagian akar yang terserang , hitam busuk lalu mengering ( seperti busuk batang
) dan memutuskan hubungan bagian bawah tanaman, sehingga mengakibatkan mati.
Pengendaliannya dengan memotong bagian akar yang terserang lalu di bakar,
atau dengan penyemprotan fungisida seperti Banlate, Dithane M-45 dan Antracol
dengan dosis 2 sendok teh dalam 10 liter air.
2.5 Penyebaran
tanaman vanili
Perkebunan vanili tersebar didaerah Flores
(Manggarai serta Bajawa) dan Papua. Dewasa ini pusat produksi terdapat di
Sulawesi Utara, Bali, Lampung, Sumatera Utara, dan beberapa daerah di Jawa
Tengah.
2.6 Prospek
tanaman vanili
Harga
komoditas vanili mulai menunjukkan perbaikan. Setelah sempat terpuruk, vanili
sekarang sudah dihargai tinggi. Bahkan, jika diekspor, bisa menembus Rp 4,5
juta per kilogram (kg). Bahkan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) Sulut Jenny Karouw melalui Kabid Luar Negeri Darwin Muksin
membeber, pembeli dari Polandia mematok harga vanili asal Sulut mencapai Rp 4,5
juta per kg. “Jauh lebih tinggi dari harga pembeli lokal yang hanya berada di
Rp 3 juta per kilogram,” kata Muksin.
Dia
mengatakan, akhir April lalu ekspor vanili ke Polandia sebanyak 80 kg. “Mampu
menghasilkan devisa sebesar USD 25.925 atau sekira Rp 362 juta (kurs Rp 14
ribu),” bebernya. Dia berharap, peluang ini agar dimanfaatkan petani vanili.
“Peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor Sulut.
Namun, kita akui produk vanili sangat sedikit di tangan petani dan pedagang
pengumpul di Sulut saat ini,” katanya.
Penyebabnya,
sudah sangat sedikit petani yang menanam vanili. “Memang petani vanili tinggal
sedikit, karena harga waktu lalu sempat anjlok,” pungkas Muksin.
Sementara,
Gubernur Sulut Olly Dondokambey beberapa waktu lalu mengimbau, petani vanili
harus memiliki kreatifitas. Harus punya banyak ide bagaimana mengembangkan
komoditas ini.
Orang
nomor satu di Sulut ini pun menjelaskan terkait teknologi baru di bidang
pertanian, khususnya vanili. Dengan teknologi ini, petani tak perlu lagi menyiapkan
kebun. Pekarangan rumah saja bisa menjadi lahan subur untuk penanaman vanili.
Lahan seluas 1.000 meter persegi bisa menghasilkan 1.000 kg vanili. Gubernur
Olly pun sudah melakukannya. “Di Minahasa, tanahnya cocok sekali untuk vanili,”
katanya.
Caranya
relatif murah dan sederhana. Tanah dibuat bedeng. Tinggi tanah yang dibedeng
setara dua batu bata atau kurang lebih 30 sampai 50 senti meter. Bedeng tanah
itu akan dibuat gembur dengan pupuk. Bisa juga pupuk kandang.
Vanili
ditanam di tanah yang subur itu. bila cara tradisional vanili menggunakan media
tanaman lain untuk tumbuh merayap, kini cukup memakai baja ringan. Di bagian
baja ringan disiapkan dua paranet atau jaring tanaman. Bila cuaca normal, satu
jaring saja cukup. Namun, bila suhu udara sangat panas, jaring kedua perlu
dipasang. Melalui instansi terkait, kata OD, petani akan diajarkan
bagaimana budidaya vanili dengan cara modern dan menghasilkan vanili dengan
kualitas terbaik untuk bahan baku.
Di sisi
lain, Kepala Dinas Perkebunan Sulut Refly Ngantung mengatakan, teknologi
terkait vanili yang sedang dikembangkan ini bakal menguntungkan masyarakat.
Apalagi, Gubernur OD menurutnya bakal menyiapkan bibit unggul vanili,
teknologi, dan aksesbilitas pemasaran. “Vanili seperti tanaman anggrek. Tidak
perlu langsung ditanam di tanah. Kita bisa memanipulasi media yang akan
digunakannya,” sebut Ngantung.
BAB III