Kamis, 06 Desember 2018

Latar Belakang Tanaman Rambutan


Tanaman rambutan (Nephelium lappaceum L.) merupakan tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan family Sapindacaeae. Tanaman buah tropis ini dalam bahasa inggrisnya disebut hairy fruit. Hingga saat ini telah menyebar luas didaerah yang beriklim tropis seperti Filipna dan Negara-negara Amerika Latin dan ditemukan pula didaratan yang mempunyai iklim sub-tropis (Liska Yunitasari, 2011).
Buah rambutan memiliki kandungan nutrisi yang bernmanfaat bagi kesehatan manusia. Rambutan mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung tannin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin,saponin,flavonida, pectic substance, dan zat besi (Liska Yunitasari, 2011).
Sebagai buah local, rambutan cukup digemari oleh masyarakat luas. Sementara itu rata-rata tanaman ini masih diusahakan secara tradisional, belum dikelola secara serius sebagai usaha budidaya tanaman buah pada umumnya. Sedangkan pemanfaatan buah ini selain dikonsumsi sebagai buah segar, juga banyak dimanfaatkan sebagai buah kaleng. Rambutan ini masih tetap menjadi kegemaran  bagi penyuka buah meskipun berbagai jenis buah termasuk impor membanjiri pasar buah di Indonesia. Oleh karena itu budidaya rambutan merupakan peluang usaha yang baik untuk dikembangkan lebih lanjut (Liska Yunitasari, 2011).



Rambutan (Nephelium lappaceum L.) yang berasal dari kawasan Nusantara (Indonesia, Malaysia), cukup dikenal di Indonesia. Agaknya sampai sekarang rambutan hanya dibudidayakan di kawasan asalnya sendiri dan sekitarnya . Di Indonesia sekitar Pasarminggu (Jakarta) dan Binjai (Medan) adalah daerah rambutan yang terkenal. Rambutan juga dibudidayan di Malaysia, Thailand, dan Filiphina. Pembudidayaan rambutan belum banyak diteliti. Demikian pula dengan penyakit-penyakitnya. Di Malaysia dan Thailand penelitian terhadap penyakit rambutan cukup banyak dilakukan (Haryono Semangun, 2007).
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman rambutan dapat berupa serangga ( semut, kepik), kalong, bajing dan ulat penggerek dan ulat jengkal. Penyakit pada tanaman  rambutan Cjhephaleusos Sp, menyerang daun yang sudah tua, penyakit ini muncul pada musim hujan. Membasmi hama dan penyakit  yang menyerang tanaman rambutan dapat dilakukan dengan cara preventif/pencegahan dan secara kuratif /pemberantasan (Rosalia Aguustin, 2012).


Sumber :

Liska Yunitasari S. P. , 2011. Panduan Budidaya Rambutan Varietas Unggulan.
Sleman Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Haryono Semangun, 2007. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura Di
Indonesia. Yoyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rosalia Agustin, 2012. Makalah Budidaya Rambutan, Diakses pada tanggal
 2 Desember 2018 dari,

Wikipedia , 2018. Diakses pada tanggal 6 Desember 2018 dari,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar