Kamis, 13 Desember 2018

10 Tempat Baca Manga Gratis Bahasa Indonesia


Hallo kawan semua yang ada di Tanah Air Tercinta Indonesia, Saya disini akan membagikan situs/alamat website tempat membaca manga maupun komik. Karena Saya sangat suka membaca khususnya manga jadi Saya akan membagikan sedikit situs-situs yang biasa Saya kunjungi untuk membaca. Selain itu juga untuk rasa Terima Kasih kepada tempat-tempat tersebut yang sudah menyediakan bacaan yang sangat banyak untuk dibaca. Situs ini juga sangat spesial karena apa? itu karena adanya situs ini Saya tidak merasa bosan di waktu luang, disaaat waktu istirahat belajar, waktu menunggu sesuatu, setelah lelah bekerja, maupun disaat Saya ingin tidur dan masih banyak lagi tak terhingga rasanya. Oke langsung saja Sobat semua silakan kunjungi .


1. Komikcast




2. Komikmama 




3. Komikindo





4. Komikstation




5. Komikid




6. Otakufile




7. Otakuindo




8. Kiryuu




9. Mangachan




10. Mangakita 




BONUS ALAMAT WEBSITE OKAY⇓⇊⇓⇊





11. Mangamon  




12. Mangashiro




13. Mangaku

Apa bila masih ada situs lain yang kalian tahu silakan koment dikolom komentar yah nanti akan Saya masukan ,Sankyu ...

⇚⇛

Kamis, 06 Desember 2018

Latar Belakang Tanaman Rambutan


Tanaman rambutan (Nephelium lappaceum L.) merupakan tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan family Sapindacaeae. Tanaman buah tropis ini dalam bahasa inggrisnya disebut hairy fruit. Hingga saat ini telah menyebar luas didaerah yang beriklim tropis seperti Filipna dan Negara-negara Amerika Latin dan ditemukan pula didaratan yang mempunyai iklim sub-tropis (Liska Yunitasari, 2011).
Buah rambutan memiliki kandungan nutrisi yang bernmanfaat bagi kesehatan manusia. Rambutan mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung tannin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin,saponin,flavonida, pectic substance, dan zat besi (Liska Yunitasari, 2011).
Sebagai buah local, rambutan cukup digemari oleh masyarakat luas. Sementara itu rata-rata tanaman ini masih diusahakan secara tradisional, belum dikelola secara serius sebagai usaha budidaya tanaman buah pada umumnya. Sedangkan pemanfaatan buah ini selain dikonsumsi sebagai buah segar, juga banyak dimanfaatkan sebagai buah kaleng. Rambutan ini masih tetap menjadi kegemaran  bagi penyuka buah meskipun berbagai jenis buah termasuk impor membanjiri pasar buah di Indonesia. Oleh karena itu budidaya rambutan merupakan peluang usaha yang baik untuk dikembangkan lebih lanjut (Liska Yunitasari, 2011).



Rambutan (Nephelium lappaceum L.) yang berasal dari kawasan Nusantara (Indonesia, Malaysia), cukup dikenal di Indonesia. Agaknya sampai sekarang rambutan hanya dibudidayakan di kawasan asalnya sendiri dan sekitarnya . Di Indonesia sekitar Pasarminggu (Jakarta) dan Binjai (Medan) adalah daerah rambutan yang terkenal. Rambutan juga dibudidayan di Malaysia, Thailand, dan Filiphina. Pembudidayaan rambutan belum banyak diteliti. Demikian pula dengan penyakit-penyakitnya. Di Malaysia dan Thailand penelitian terhadap penyakit rambutan cukup banyak dilakukan (Haryono Semangun, 2007).
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman rambutan dapat berupa serangga ( semut, kepik), kalong, bajing dan ulat penggerek dan ulat jengkal. Penyakit pada tanaman  rambutan Cjhephaleusos Sp, menyerang daun yang sudah tua, penyakit ini muncul pada musim hujan. Membasmi hama dan penyakit  yang menyerang tanaman rambutan dapat dilakukan dengan cara preventif/pencegahan dan secara kuratif /pemberantasan (Rosalia Aguustin, 2012).


Sumber :

Liska Yunitasari S. P. , 2011. Panduan Budidaya Rambutan Varietas Unggulan.
Sleman Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Haryono Semangun, 2007. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura Di
Indonesia. Yoyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rosalia Agustin, 2012. Makalah Budidaya Rambutan, Diakses pada tanggal
 2 Desember 2018 dari,

Wikipedia , 2018. Diakses pada tanggal 6 Desember 2018 dari,

Sabtu, 01 Desember 2018

Morfologi Tumbuhan Jengkol

Morfologi tumbuhan jengkol terdiri dari beberapa bagian utama. Tumbuhan jengkol atau lebih dikenal dengan tumbuhan Jering adalah termasuk dalam famili Fabaceae (suku biji-bijian). Tumbuhan ini memiliki nama latin Pithecellobium jiringa dengan nama sinonimnya yaitu A.Jiringa, Pithecellobium lobatum Benth., dan Archindendron pauciflorum.
Tumbuhan jengkol merupakan pohon yang banyak tumbuh di daerah Jawa Barat, tinggi mencapai 6-15 m (Ogata, 1995). Tumbuhan ini paling baik tumbuh di daerah dengan musim kemarau yang tidak terlalu panjang (Heyne, 1987).
Ciri-ciri morfologi tumbuhan jengkolsebagai berikut (Hutapea, 1994):
  • Batang : Tegak, bulat, berkayu, percabangan simpodial, coklat kotor.
  • Daun : Majemuk, anak daun berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, hijau tua.
  • Bunga : Majemuk, bentuk tandan, di ujung batang dan ketiak daun, kelopak bentuk mangkok, benang sari dan putik kuning, mahkota lonjong, putih kekuningan.
  • Buah : Bulat pipih, coklat kehitaman.
  • Biji : Bulat pipih, berkeping dua, putih kekuningan.
  • Akar : Tunggang, coklat kotor
Tumbuhan jengkol merupakan tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara dengan ukuran pohon yang tinggi yaitu ± 20m, tegak bulat berkayu, licin, percabangan simpodial, cokelat kotor. Bentuk majemuk, lonjong, berhadapan, panjang 10 – 20 cm, lebar 5 – 15 cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, tangkai panjang 0,5 – 1 cm, warna hijau tua. Struktur majemuk, berbentuk seperti tandan, diujung dan ketiak daun, tangkai bulat, panjang ± 3cm, berwarna ungu kulitnya, bentuk buah menyerupai kelopak mangkok, benag sari kuning, putik silindris, kuning mahkota lonjong, putih kekuningan. Bulat pipih berwarna coklat kehitaman, berkeping dua dan berakar tunggang. Pohon Jengkol sangat bermanfaat dalam konservasi air di suatu tempat hal ini dikarenakan ukuran pohonnya yang sangat tinggi (Hutauruk, 2010).

SUMBER : 

Budidaya Jengkol



Budidaya Jengkol


Bibit Jengkol – Orang Indonesia mana sih yang tidak tau sama jengkol, makanan khas yang sudah terkenal ini masuk kedalam keluarga kacang polong (Fabaceae), buahnya gepeng mirip spiral, warnanya kuning lembayung, kulit buah jengkol warnanya coklat mengkilat kehitam-hitaman.
Bibit Jengkol – Dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah jengkol dengan lebat jika memenuhi syarat-syarat tertentu, berikut ini kami akan mendeskripsikan langkah demi langkah panduan lengkap budidaya bibit jengkol:
Pemilihan Lahan Tanam Jengkol
Bibit jengkol atau tanaman jengkol merupakan tumbuhan asli asal daerah tropis, maka sebetulnya mencari lahannya terbilang mudah, kita cukup mencari daerah dataran rendah dan dekat dengan sumber air, pastikan daerah tersebut tersinari matahari karena bibit jengkol sangat butuh banyak sinar matahari. Terakhir perhatikan kadar kelembaban wilayah yang akan ditanami bibit jengkol.
Memilih Musim Tanam Bibit Jengkol
Ketika kita akan mulai budidaya bibit jengkol jangan lupa untuk memperhatikan kalender musim, hal ini akan berefek pada masa tanaman ini berbuah atau masa panen.
Sedikit saran, tanamlah bibit jengkol ketika musim hujan, pasalnya saat musim hujan kita tak perlu khawatir jika bibit yang ditanam mengalami kekeringan, selain itu bibit jengkol sudah mulai berkembang dan beradaptasi dengan kelembaban lingkungan.
Selain soal kelembaban, tanaman jengkol akan tumbuh dan berbuah lebih cepat jika kita tanam saat musim hujan.
Pembibitan Jengkol dan Penanaman
Pembibitan tanaman jengkol dapat kita lakukan dengan dua cara, cara generatif dan cara vegetatif, mari kita bahas satu persatu.
Pembibitan jengkol menggunakan metode generatif:
  • Pilih buah jengkol yang dianggap berkualitas
  • Siapkan media tanam berupa kantong plastik atau polybag berisi tanah atau media lainnya.
  • Tanamkan biji buah jengkol pada media tanam yang tadi telah disiapkan
  • Siram secara teratur (tak perlu tiap hari) sampai biji buah jengkol timbul kecambah pada media tanam tersebut
  • Setelah dirasa bibit jengkolnya tumbuh besar, maka pindahkan ke lahan.
Pembibitan jengkol menggunakan metode vegetatif okulasi:
  • Pertama, kita mesti menyiapkan bagian batang bawah, bisa menggunakan bibit jengkol hasil penyemain generatif atau yang tumbuh secara liar.
  • Kami anggap kita sudah memiliki bibit jengkol hasil cangkok ya, jadi siapkan bibit jengkol hasil cangkok
  • Siapkan media tanam polybag yang berisi tanah
  • Sayat bibit jengkol hasil generatif dan bibit jengkol hasil cangkok dengan ukuran yang sama
  • Lalu tempelken ikat keduanya dengan menggunakan tali, fungsinya agar dapat menyatu dengan rapat.
  • Tanam ke dalam media polybag.

Penanaman Bibit Jengkol di Lahan

Siapkan lubang kurang lebih 40cm x 40cm x 40cm pada lahan yang telah disiapkan. Isi lubang dengan pupuk organik atau pupuk kandang kurang lebih 2/3-nya, kalau bisa biarkan dulu satu bulan, pembiaran dilakukan agar pupuk meresap, yang berimplikasi menambah unsur hara.
Setelah satu bulan, siapkan bibit jengkol yang akan dipindahkan ke lubang tanam, lepas polybag pada bibit jengkol, tanam secara perlahan, tutup lubang dengan tanah sekitar (bekas galian awal).
Tanaman jengkol tak butuh perawatan yang begitu istimewa, cukup perhatikan dan bersihkan gulma, lalu setelah pohon berusia 6 bulan lebih maka kita bisa lakukan pemupukan.

Manfaat Jengkol Bagi Kesehatan


Manfaat Jengkol Bagi Kesehatan

Manfaat jengkol – Berikut ini manfaat jengkol bagi kesehatan tubuh kita:
  • Membentuk Jaringan Tubuh yang Rusak
    Menurut penelitian menyebutkan ternyata kandungan protein jengkol lebih tinggi dibanding dengan kacang-kacang lain seperti kacang hijau atau kedelai. Protein nabati diketahui dapat membantu pembentukan jaringan tubuh.
  • Membantu Mencegah Anemia
    Jengkol ternyata kaya akan zat besi, bagi yang kebetulan sering menderita kekurangan darah atau anemia, cobalah mengkonsumsi jengkol agar suplai zat besi pada tubuh menjadi lancar yang berimplikasi mencegah terjadinya anemia.
  • Membantu mencegah tulang keropos
    Zat lain yang terkandung dalam jengkol adalah fosfor dan kalsium, yang dikenal sangat dibutuhkan tulang, zat ini bermanfaat membantu mencegah keropos pada tulang, sering mengkonsumsi jengkol
    secukupnya bisa buat tulang kita lebih kuat.
  • Menangkal Seranagan Radikal Bebas
    Buah jengkol memiliki kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin B2 dan vitamin B1. Seperti yang telah kita ketahui bahwa vitamin A dan C merupakan zat yang aktif membantu menahan serangan rakidal bebas.
  • Melancarkan BAB
    Bagi yang sering sulit buang air besar cobalah mengkonsumsi jengkol, kandungan serat yang tinggi pada jengkol mampu melancarkan buang air besar.
  • Membantu Mencegah Diabetes
    Jengkol mempunyai salah satu zat yang hanya terdapat pada buah ini, namanya asam jengkolat, asam ini berupa kristal yang tidak akan larut oleh air, zat ini mampu mencegah penyakit diabetes.

Cara Budidaya Jambu Kristal


Berikut ini cara budidaya jambu kristal
Pengolahan tanah
Tanah tidak harus yang rata, tanah perbukitan yang miring juga bisa digunakan untuk lahan dengan membuat sengkedan(teras) pada bagian yg curam, untuk penggemburan bisa dengan dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 30cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan dosis 40kg/m persegi, kemudian dibuat bedengan dengandengan ukuran 1,20 dengan panjang yang disesuaikan dengan panjang lahan.
Untuk penanaman dalam pot gunakan media tanam Tanah, Pupuk  Kandang, dan Sekam dengan perbandingan 1:2:2, usahakan sebelum ditanam , dasar pot diisi dulu dengan kerikil/batu apung/busa.
Pemeliharan Tanaman
Penjarangn dan penyulaman mutlak harus dilakukan, gulma-gilma yang menggangu tanaman harus dibersihkan sampai radius 1,5-2m sekeliling tanaman. Bila bibit mati harus segera diganti dengan bibit yang baru yang bagus. Penyiangan dilakukan dengan membuang tunas yang ada dibatang utama sehingga buah bisa besar dan manis. Setiap sebulan sekali tanah disekitar tanaman harus  dilakukan pembalikan dan penggemburan tanah agar tetap lunak hingga tanaman benar-benar kuat.
Perempalan/pemangkasan pada ujung-ujungnya dilakukan setelah tanaman berumur 2 tahun agar tanaman jambu Kristal mendapat tajuk yang rimbun. Disamping mendadapat tanjuk yang rimbun juga untuk membentuk tanaman juga untuk memperbanyak dan mengatur produksi agar tanaman tatap terpelihara. Pemangkasan juga dilakukan setiap tanaman habis dipanan.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara berkala agar kesuburan lahan tetap terjaga dengan aturan:
Pada tahun 0-1 tahun umur penanaman bibit setiap pohon diberi pupuk dengan campuran 40 kg pupuk kandang, 5 kg TSP, 100 gram urea dan 20 gram ZK yang ditabur disekitar tanaman atau dimasukkan kedalam lubang yang digali sedalam 30 cm dengan lebar 40 cm kemudian tutup kembali dengan tanah galian tadi.
Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun dilakukan dengan campuran NPK 250 gram/pohon dan TSP 250 gram/pohon dan diulang setiap 3 bulan sekali dengan takaran yang sama.
Pemupukan tanaman umur diatas 3 tahun, kalau pertumbuhan tunas sudah kurang bagus berarti selain TSP dan NPK dengan ukuran yang sama berarti tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 40 kg/tanaman.
Pengairan dan penyiraman
Selama 2 minggu setelah bibit yang berasal dari cangkokan ditanam, penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore. Dan minggu-minggu berikutnya dikurangi menjadi 1 kali sehari yaitu pada sore hari. Apabila tanaman jambu Kristal telah tumbuh benar-benar kuat, frekuensi penyiraman dapat dikurangi lagi yaitu dilakukan saat-saat diperlukan saja. Dan bila hujan turun terlalu lebat diusahakan sekitar tanaman tidak tergenang air dengan cara membuat jalur untuk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau, bila tanah sudah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman dengan menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas kurang lebih 3000 m2 dan dilakukan sekali setiap sore.
Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit yang ditemukan pada tanaman jambu Kristal antara lain Ulat daun, Kumbang buah, Jamur karat merah, Kutu putih, Jamur embun jelaga, Kutu putih, Kutu kebul dan juga Lalat buah.
Untuk lalat buah bisa dilakukan dengan pembungkusan buah tapi serangan meningkat bisa dilakukan pengendalian dengan umpan beracun, penyemprotan tanaman dengan insektisida dengan bahan aktif CHLORPYRIFOS bila diperlukan. Dan trapping atau perangkap dengan atraktan dengan bahan aktif Metyl eugenol, jika dirasa terlalu mahal bisa digunakan air rebusan selasih atau pala yang juga mengandung metyl eugenol (Djatmiadi 2004).
Pembungkusan buah dapat dilakukan setelah kelopak bunga sudah hampir rontok dengan menggunakan plastik bening. Sebelum dibungkus plastic bisa disarungi dulu dengan jaring buah yang terbuat dari bahan sterofoam.
Pemanenan
Pada umumnya budi daya jambu Kristal berbuah setelah umur 2 tahun, namun dengan bibit cangkokan jambu Kristal bisa cepat berbuah saat umur 6 bulan saja sudah bisa berbuah. Dan bisa dipanen saat jambu sudah berwarna putih kekuning-kuningan bila dibandingkan dengan buah yang masih hijau dan belum matang. Tinggal penyortiran untuk memisahkan buah menurut kualitasnya dan siap dipasarkan
https://www.jambukristal.com/cara-budidaya-jambu-kristal/

Tanaman Vanili ( Vanilla planifolia )


MAKALAH
BUDIDAYA TANAMAN VANILI

Dosen Pengampu : Ir. Pudjiati Syarif., M. P


Oleh :

1.        Sebastian Cipto H             (0416010541)
2.        Danar Setiyady                 (0416010751)



Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Mata Kuliah Budidaya Tanaman Tahunan








FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
PEKALONGAN

2018

Makalah  ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang budidaya tanaman vanili dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

                                                                                               

Pekalongan, 20 September 2018


Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Tanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari 1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai ekonomi cukup tinggi karena ekstrak buahnya yang dikenal sebagai sumber bahan pengharum pada bahan makanan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil ekstrak buah vanili disebabkan oleh substansi vanili.
Sistem perakaran pada tanaman vanili tidak memiliki sistem akar tunggang, karena vanili termasuk ke dalam tanaman monokotil. Pada tiap ruas batang vanili, tumbuh dua jenis akar, dimana yang satu berfungsi untuk melekat pada tanaman penegak yang disebut sulur dahan, sedangkan bagian akar yang lainnya merupakan akar yang menggantung di udara yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanah jika akar tersebut telah menyentuh tanah. Batang tanaman vanili mampu tumbuh memanjang sampai mencapai 100 meter dan memiliki ruas-ruas yang panjang rata-rata sekitar 15 cm. Tiap ruas akan menghasilkan cabang baru apabila dilakukan pemangkasan.
Tanaman vanili di Indonesia di Indonesia banyak digemari oleh banyak konsumen, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini disebabkan karena kualitas vanili Indonesia yang lebih unggul dibandingkan vanili Mexico, Amerika Serikat, Madagaskar yang juga terkenal sebagai penghasil vanili yang cukup berkualitas. Atas dasar inilah perlu dikembangkan suatu metode budidaya tanaman vanili yang mampu menghasilkan bibit-bibit vanili dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat atau cepat yang berkualitas.

1.2  Tujuan

1.         Untuk mengetahui sejarah tanaman vanili
2.         Untuk mengetahui macam varietas tanaman vanili
3.         Untuk mengetahui persyaratan tumbuh tanaman vanili
4.         Untuk mengetahui cara bercocok tanam tanaman vanili
5.         Untuk mengetahui penyebaran tanaman vanili
6.         Untuk mengetahui prospek pengembangan tanaman vanili

1.3  Rumusan Masalah

1.    Bagaimana sejarah tanaman vanili ?
2.    Apa saja macam varietas tanaman vanili ?
3.    Bagaimana syarat tumbuh tanaman alpukat yang vanili ?
4.    Bagaimana cara bercocok tanam tanaman vanili ?
5.    Bagaimana penyebaran tanaman vanili ?
6.    Apakah prospek pengembangan tanaman vanili menguntungkan ?


























BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Tanaman Vanili

            Vanili bukan tanaman asli Indonesia melainkan berasal dari Mexico. Mula pertama tanaman ini dikenal oleh orang-orang Aztek pada masa sebelum benua Amerika diketemukan, yakni sebagai tanaman yang dari buahnya dapat dibuat semacam wangi-wangian untuk pengharum coklat.
          Bunga vanili bagian-bagiannya tersusun demikian rupa sehingga hanya dinegeri aslinya (Mexico) saja dapat terjadi penyerbukan secara alami, yakni dengan pertolongan serangga sebangsa lebah Melipono. Namun buah-buah yang terjadi sebagai hasil penyerbukan secara alami itupun hanya sedikit, yaitu 1 %.
         Karena tidak dapat berbuah secara alami, Vanili tidak dapat pula berkembang biak ketika pada tahun 1510 tanaman tersebut diperkenalkan di Eropa. Cara pembiakan vegetatif dengan mempergunakan stek-stek batang/cabang seperti yang kemudian lazim dilakukan dalam memperkembangkan biakkan vanili, belum dikenal pada saat itu. Usaha mendatangkan lebah melipono pun tidak membawa hasil, karena serangga tersebut ternyata tidak dapat hidup disana.
         Pada tahun 1836 CHARLES MORREN berhasil membuahkan vanili dengan cara penyerbukan buatan ( hand polination ). Penemuan baru ini kemudian diperbaiki oleh NEUMAN dalam tahun 1838, dan yang sampai sekarang diikuti adalah hasil penyempurnaan yang dilakukan oleh EDMUND ALESIUS dalam tahun 1841.
         Vanili didatangkan di Indonesia pertama kali dalam tahun 1819 dan baru ditanam secara besar-besaran kira-kira pada tahun 1850, yaitu setelah diketahui cara-cara penyerbukan buatan.
         Setelah penyerbukan dapat dengan mudah dikerjakan oleh manusia dan perkembang biakan dapat dilakukan secara vegetatif, maka selanjutnya tanaman vanili berkembang dengan cepat di daerah-daerah tropis. Lebih-lebih setelah diketahui bahwa tanaman tersebut mendatangkan keuntungan bagi para penggemarnya. Karena besarnya permintaan akan vanili di pasaran dunia, areal pertanamannya kian diperluas dan dilipatgandakan.


KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI

Kingdom                     : Plantae
Subkingdom
               : Viridiplantae
Super divisi
                : Embryophyta
Divisi
                          : Tracheophyta
Kelas
                          : Magnoliopsida
Sub
ordo                      : Lilianae
Ordo
                           : Asparagales
Famili
                         : Orchidaceae
Genus
                         : Vanilla Mill
Spesies
                        : Vanilla planifolia



Morfologi Tanaman Vanili
Akar vanili
Akar tanaman vanili melekat kuat pada setiap benda yang ditemuinya atau bergantungan di udara dan dapat mencapai beberapa meter panjangnya. Apabila mencapai tanah, akar-akar tersebut dapat berfungsi sebagai pembantu dalam penyerapan zat makanan. Perakaran di dalam tanah pendek-pendek, tebal 33 mm dan mempunyai bulu-bulu akar yang bercabang-cabang pendek pula.

Batang vanili
Tidak banyak bercabang, cenderung untuk terus merambat tegak lurus keatas sepanjang penunjangnya. Beruas-ruas panjang ± 15 cm. Besar batang kira-kira sama dengan jari tangan orang dewasa, hijau mengandung banyak air dan membentuk tunas-tunas akar.

Daun vanili
Tunggal, pipih, memanjang runcing pada ujungnya, letaknya berselang-seling pada batang,hijau terang, panjang 10 – 22,5 cm. Tulang-tulangnya sejajar,tetapi tidak jelas pada waktu masih mudah, baru nampak teraang jika daun sudah tua dan mengering.

Bunga vanili
Tersusun dalam suatu karangan atau rangkaian berbentuk tandan. Terdiri dari bunga-bunga sempurnah, yaitu mempunyai alat kelamin jantan ( “ androecium “ ) dan alat kelamin betina ( “ gynaecium “ ). Masalah pembungaan merupakan masalah yang terpenting pada budidaya tanaman vanili, karena itu akan diuraikan tersendiri.

Buah vanili
Berbentuk kapsul, berdaging, lurus ,berlingir ( berbentuk agak segitiga ), panjang 15 – 22 cm dan bergaris-garis. Warnanya mula-mula hijau gelap kemudian menjadi hijau mengkilap dan pada kulitnya terlihat banyak garis-garis kuning membujur. Buah telah siap dipetik jika ujungnya juga telah menguning. Lewat dari saat itu buah-buah akan pecah dengan menyebarkan bau yang harum.









2.2  Varietas Tanaman Vanili

Tanaman Vanilla masih tergolong dalam kerabat Anggrek (Orchidaceae), tumbuh dengan cara merambat dan hidup secara semi epifit. Jenis tanaman vanili dunia saat ini terdapat lebih dari 110 jenis. Namun tidak semua jenis tanaman vanili memiliki nilai komersial untuk produksi buahnya. Hingga kini hanya 3 jenis tanaman vanili varietas unggul yang dapat dimanfaatkan produksi buahnya, yaitu sebagai berikut:
1. Vanilla planifolia Anddrews, merupakan vanili yang terbaik dan paling banyak ditanam di dunia.
2. Vanilla tahitensis JW. Moore. Merupakan jenis terkecil. Banyak terdapat di Tahiti dan Karibia.
3. Vanilla pompana Schiede. Banyak terdapat di Amerika Tengah, Amerika Utara dan Amerika Selatan.

2.3  Persyaratan Tumbuh Tanaman Vanili


A.    T a n a h
Tanah yang cocok untuk tanaman vanili adalah tanah yang kaya akan humus, subur, berstruktur remah dan gembur dengan daya pengikat air cukup serta drainasenya baik. Hal ini sesuai dengan sistim perakaran vanili yang dangkal sekali.
Tanah liat yang mengandung kapur dan tanah aluvial dengan pH nya antara 5,5 – 7.5 merupakan tempat yang sangat cocok / baik untuk pertanaman vanili. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tanaman vanili tidak tahan pada tanah yang air tanahnya dangkal ( kurang dari 5 meter ). Kemiringan tanah sbaiknyan 3 – 7 %. Jika lebih dari ..... % sebaiknya di buat teras.

B.      I k l i m.
Tanaman vanili dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 400 – 800 meter di atas permukaan laut dengan temperatur rata-rata 22 – 25° C dengan kelembaban ( RH ) 70 – 80 %. Curah hujan sebaiknya 1500 – 2000 mm / tahun yang terbagi dalam 9 bulan bulan basah dan 3 – 4 bulan kering. Curah hujan selama 8 – 9 bulan tiap tahun hendaknya cukup tinggi, dan pada saat buahnya akan masak  di kehendaki keadaan yang cukup kering, agar masaknya buah-buah itu dapat berlangsung dengan baik dan kwalitas buahnya menjadi baik pula. Hujan yang banyak terus menerus dan kelembaban udara yang cukup tinggi menyebabkan buah vanili kurang wanginya (aromanya).





2.4  Cara bercocok tanam

A.    Tanaman pelindung
Sebelum menanam tanaman vanili terlebih dahulu di sediakan pohon penaung / pelindung dan pohon panjatan.
Untuk pohon penaung yang juga dapat digunakan sekaligus sebagai pohon panjatan sebaiknya dipakai pohon-pohon yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tidak terlalu rimbun.
2. Sebangsa leguminosa yang sekaligus dapat memperbaiki keadaan dan kesuburan tanah.
3. Mempunyai perakaran yang dalam sehingga tidak akan mengganggu perakaran tanaman vanili.
Untuk pohon pelindung / penaung dapat di pakai seperti pohon kapok, dadap, mindi, suren, lantoro dan lain-lain. Pohon pelindung yang paling baik dan dapat tumbuh cepat adalah pohon dadap, akan tetapi karena berdaun rimbun maka perlu diadakan pemangkasan.
Pohon pelindung ini sebaiknya sudah di tanam satu tahun sebelum penanaman vanili, dengan maksud agar sudah mempunyai daun yang cukup aman vanili mulai di tanam.Pohon pelindung di tanam dengan jarak 1,5 x1,5 meter.

B.    Persiapan tanah
Untuk areal penanaman vanili tanah terlebih dahulu di bagi dalam jalur-jalur selebar 80 cm dan jarak antar jalur 1,50 m. Kemudian pada jalur-jalur tersebut di gali lubang-lubang tanaman dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm.
Galian tanah bagian atas dan galian bawah di taruh terpisah di kanan kiri lubang tersebut. Jarak antar lubang 1,50 x 1,50 m. Lubang tersebut di biarkan terbuka selama 3 – 4 minggu guna mengangin-anginkan dan setelah itu di tutup kembali.
Tiap tanaman pelindung, diberikan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 – 20 kg per tanaman pelindung.



C.   Pembibitan
Vanili dapat di perbanyak dengan biji atau stek sulur. Untuk lebih cepatnya maka di tanam dengan stek. Pemilihan bahan bibit untuk dijadikan bibit harus mempunyai sifat-sifat antara lain :
-          Batangnya sehat.
-          Umur sudah tua,sekitar 10 – 15 tahun
-          Produksinya tinggi
-          Keadaannya subur, kuat serta mempunyai ujung tunas dengan pertumbuhan cepat.

Tanaman ini di pelihara dengan baik dan di jaga agar jangan sampai menghasilkan buah. Dengan jalan memangkas supaya tetap  mengeluarkan sulur-sulur dahan yang baru yang akan di pakai stek bibit. Stek yang baik adalah yang mempunyai buku-buku ( ruas ) yang agak rapat letaknya satu sama lain.
Sulur-sulur yang masih muda dan pertumbuhannya subur dan kuat dengan tunas ujung yang panjang stek untuk bahan tanaman adalah 50 – 75 cm dan mempunyai mata / buku dan mempunyai umur kurang dari 1 tahun, stek itulah yang nantinya jadi bahan / bibit yang di pakai untuk pembibitan.
Stek dapat langsung di tanam segera sesudah di peroleh, atau dapat juga di semaikan  lebih dahulu sebelum di tanam di tempat penanaman yang tetap. Dalam hal ini, di buat bedengan yang berisi  campuran pasir sungai dan tanah atau kompos yang sudah matang dalam perbandingan 1 : 1 setebal 40 – 50 cm. Sebagai alas di pergunakan lapisan kerikil atau batu merah setebal ± 15 cm. Stek di tanam hingga 2 – 3 ruasnya terbenam dalam campuran pasir dan kompos / tanah ( medium ) sedalam ± 10 cm, serta dengan jarak antara barisan 25 cm. Dalam keadaan normal, stek akan tumbuh setelah 3 – 4 minggu di semai / di perakarkan. Pemindahan ke kebun dapat dilakukan sesudah bibit berumur 1 – 2 bulan.

D.   Penanaman
Stek vanili mempunyai 5 buku, daun pada 3 buku bagian pangkal stek tersebut dibuang, karena bagian ini akan dibenamkan kedalam tanah. Setelah pohon lantoro / dadap di tanam dilakukan pembersihan rumput disekitar pohon dan menggemburkan tanahnya dengan mencangkul, lalu menanam stek vanili. Tanamlah vanili pada awal musim hujan.

Sebelum melakukan penanaman stek, terlebih dahulu stek bibit di celupkan dalam larutan obat dan untuk menghindari pembusukan pangkal bibit ( bekas potongan ) maka celupkan ke dalam larutan kapur yang cepat kering dan keras.

Lubang tanaman di buat pada jarak 30 cm dari pangkal pohon pelindung. Ukuran lubang tanaman adalah 30 cm x 30 cm 30 cm atau 50 x 50 x 50 cm.
Jarak tanam dalam barisan 1 meter dan antar barisan 1,50 – 3,0 meter. Cara penanaman stek vanili dilakukan dengan cara memasukkandua atau tiga buku dalam tanah secara horizontal ( tegak ) gunanya agar perakaran lebih cepat tumbuhnya.

Setelah itu stek yang berada di bagian atas sebaiknya di ikatkan kepada pohon rambatan dengan tali dari kelopak batang pisang atau tali rafia. Sewaktu mengikat hendaknya jangan di ikat secara ketat, karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Dalam mengikat perhatikan akar lekat jangan sampai terbalik, akar lekat harus menempel pada pohon pelindung untuk memanjat / menunjang pertumbuhan tanaman selanjutnya.

Setelah bibit di tanam, lubang tanam di tutup dan di tekan sedikit dengan cangkul / gatul, jangan ditekan dengan baik dengan kaki atau tangan, karena dapat merusak bibit.

Kemudian hal yang perlu diperhatikan hendaknya barisan tanaman di buat dengan cara membujur dengan arah utara-selatan.Gunanya agar masing-masing tanaman dalam barisan bisa mendapatkan sinar matahari dengan baik. Juga perlu di perhatikan didalam penanaman vanili ini yaitu tanah di sekitar tanaman harus selalu basah yaitu dengan jalan di siram.

Cara yang umum dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah ini yaiu di lakukan dengan cara menutup tanah di bawah tanaman tewrsebut dengan jerami atau sabut kelapa.
E.    Pemeliharaan
1.     Penyiangan dan Penyiraman
Untuk memelihara pertumbuhan tanaman vanili maupun pohon pelindung maka rumput yang ada sekitar tanaman harus selalu di bersihkan yaitu dengan melakukan penyiangan sebulan sekali.
Tanaman vanili tidak tahan terhadap kekeringan, sehingga di perlukan penyiraman untuk menghindari kekeringan. Sebaiknya buatkan parit-parit kecil untuk pengaliran air di sekitar tanaman vanili. Penyiraman / pengaliran air akan mempergiat perkembangan bunga / buah, sehingga mutu buah akan lebih baik.

2.         Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 kali setahun, pada awal dan pada akhir musim penghujan, terutama pada saat periode istirahat ( setelah panen ). Setiap tahunnya vanili memerlukan masa istirahat 6 minggu, sebelum memulai lagi pertumbuhannya di dalam musim penghujan, sehingga pada saat itu merupakan periode yang baik untuk melakukan pemupukan, baik dengan pupuk kandang maupun buatan.

3.    Pemangkasan

·         Pemangkasan Pohon Pelindung
Pemangkasan pohon pelindung bertujuan untuk :
1)    Mengatur cahaya matahari ( tingkat penyinaran ) yangncukup untuk kebutuhan tanaman.
2)    Memudahkan peredaran udara dan pemeliharaan tanaman.
3)    Mengurangi kelembaban udara selama musim hujan.
4)    Mempertahankan tingkat keteduhan tertentu selama musim kering.
·         Pemangkasan ada 2 cara yaitu pemangkasan bentuk dan pemangkasan pengaturan.
1)    Pemangkasan bentuk :
Dilakukan setinggi 2 meter di atas permukaan tanah, sehingga terjadi percabangan yang melebar setinggi 2 meter untuk melengkungkan batang vanili
2)    Pemangkasan pengaturan:
Dilakukan 20 cm di atas lengkungan batang vanili dan lakukan pemangkasan setengah dari jalur pohon pelindung dengan sistim selang satu baris. Pemangkasan pengaturan ini di lakukan setiap awal musim penghujan dan pada musim penghujan berikutnya giliran pada separuh yang belum di pangkas. Di lakukan juga pemotongan ranting cabang di akhir musim penghujan apabila pertumbuhannya terlalu lebat.

·         Pemangkasan Tanaman Vanili.
Ada 3 macam pemangkasan tanaman vanili yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan pemeliharaan.
-  Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. Caranya potonglah 15 cm dari ujung tanaman vanili yang di lengkungkan dan sisahkan tiga cabang yang baik untuk dipelihara.
-          Pemangkasan produksi bertujuan untuk mendorong keluarnya bunga dan menyempurnakan pertumbuhan buah. Potonglah 10 – 15 cm ujung tanaman menjelang musim berbunga dan lakukan juga pemotongan pucuk setelah berbunga untuk menyempurnakan pembuahan.

4.    Perambatan Tanaman Vanili.
Dengan adanya pohon pelindung tanaman vanili akan merambat / memanjat padanya. Dalam perambatannya di kenal 2 cara yaitu :
-          Pelengkungan bolak balik.
Setelah mencapai 2 m, tanaman vanili memanjang pada pohon pelindung, lengkungan tanaman vanili kebawah, tapi setelah ujung tanaman mencapai 50 cm di atas permukaan tanah, lengkungan kembali ke atas. Demikian seterusnya sampai terbentuk semacam lingkaran tanaman vanili.
-          Pelengkungan sistim rumbai
Pelengkungan tanaman seperti cara bolak balik, akan tetapi saat ujung tanaman mencapai 30 cm di atas permukaan tanah potonglah, pemotongan ini akan mendorong tumbuhnya tunas-tunas baru lebih banyak, kemudian lakukan pelengkungan ke atas sehingga terbentuk semacam rumbai.

5.    Penanaman Tanaman Leguminosa.
Tanamlah tanaman leguminosa ( misalnya orok-orok ) pada parit diantara barisan. Tanaman ini berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah, mencegah tanaman mati ( pada tanah-tanah miring ), untuk mempertahankan kelengkungan, jika dipotong dapat di manfaatkan sebagai penutup tanah.
F.    Hama dan Penyakit
·         Hama.
Hama yang sering menyerang pada tanaman vanili adalah bekicot yang merusak daun, buah dan batang vanili. Pemberantasan daripada hama ini di lakukan dengan cara mengumpulkan bekicot yang ada di pertanaman kemudian di hancurkan dalam lubang galian.

·         Penyakit.
Penyakit yang sering menyerang tanaman vanili sebagai berikut :
(a)  Nectria Vanillae Zim
Penyakit ini sering menyerang pada batang / sulur dahan vanili, dan kadang-kadang menyerang daun. Tanda-tanda serangan pada batang-batang yang sudah dewasa terdapat noda-noda berwarna coklat pucat dan kemudian berwarna hitam yang melingkar pada batang. Batang yang terserang ini kemudian mengkerut dan akhirnya mati.Jika batang yang terserang ini di belah pada bagian dalamnya kelihatan berwarna coklat. Salah satu cara pemberantasan penyakit ini adalah memotong batang-batang yang sakit kemudian di bakar.

(b)  Penyakit Noda-noda Hitam.
Penyakit ini menyerang pada bagian atas dan bawa dari daun. Tanda-tanda serangan terdapatnya noda-noda yang bundar dan hitam sebesar 5 – 15 mm, yang di tumbuhi benang-benang cendawan, yang menyebabkan matinya daun tersebut.
Cara pemberantasannya adalah memotong daun-daun yang terserang kemudian di bakar. Pencegahannya dapat mempergunakan fungisida seperti Benlate, Dithane M-45 atau  Antracol dengan dosis 1 – 2 sendok teh dalam 10 liter air.

(c)  Penyakit Noda-noda Coklat Pada Buah.
Penyakit ini menyerang buah mudah yang hampir dewasa, gejala serangan terdapatnya noda-noda coklat tuah pada buah, yang mengakibatkan rendah. pemberantasan penyakit ini dapat menggunakan fungisida seperti Benlate, Dithane M-45 atau Antracol dengan dosis 1 – 2 sendok teh dalam 10 liter air.

(d)  Calospora Vanillae Wassec.
Penyakit ini menyerang daun, batang dan buah. Tanda-tanda serangan terdapatnya noda-noda yang semula licin dengan pembatasan yang jelas yang berwarna coklat muda kekuning-kuningan.
Pemberantasannya dapat di lakukan dengan jalan memotong dan membakar bagian-bagian yang terserang. Disamping itu pohon pelindung di kurangi supaya lebih banyak mendapat sinar.

(e)  Penyakit Busuk Buah ( Phytoptora ).
Penyakit ini menyerang buah vanili yang masih muda. Tanda-tanda serangan, jika serangan pada pangkal buah akan gugur dan bila menyerang pada bagian tengah buah akibat serangan ini buah akan berwarna hitam, kering kemudian mati. Pemberantasannya dapat di lakukan dengan mempergunakan fungisida seperti Banlate, Dithane M-45 dan Antracol dengan dosis 1 - 2 sendok teh untuk 10 liter air.

(f)   Penyakit Busuk Akar ( Fusarium sp. )
Serangan jamur ini mengakibatkan sebagian besar tanaman vanili di Jawa Tengah menjadi rusak. Bagian akar yang terserang , hitam busuk lalu mengering ( seperti busuk batang ) dan memutuskan hubungan bagian bawah tanaman, sehingga mengakibatkan mati. Pengendaliannya dengan memotong  bagian akar yang terserang lalu di bakar, atau dengan penyemprotan fungisida seperti Banlate, Dithane M-45 dan Antracol dengan dosis 2 sendok teh dalam 10 liter air.

2.5  Penyebaran tanaman vanili

Perkebunan vanili tersebar didaerah Flores (Manggarai serta Bajawa) dan Papua. Dewasa ini pusat produksi terdapat di Sulawesi Utara, Bali, Lampung, Sumatera Utara, dan beberapa daerah di Jawa Tengah.

2.6  Prospek tanaman vanili

Harga komoditas vanili mulai menunjukkan perbaikan. Setelah sempat terpuruk, vanili sekarang sudah dihargai tinggi. Bahkan, jika diekspor, bisa menembus Rp 4,5 juta per kilogram (kg). Bahkan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Jenny Karouw melalui Kabid Luar Negeri Darwin Muksin membeber, pembeli dari Polandia mematok harga vanili asal Sulut mencapai Rp 4,5 juta per kg. “Jauh lebih tinggi dari harga pembeli lokal yang hanya berada di Rp 3 juta per kilogram,” kata Muksin.
Dia mengatakan, akhir April lalu ekspor vanili ke Polandia sebanyak 80 kg. “Mampu menghasilkan devisa sebesar USD 25.925 atau sekira Rp 362 juta (kurs Rp 14 ribu),” bebernya. Dia berharap, peluang ini agar dimanfaatkan petani vanili. “Peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor Sulut. Namun, kita akui produk vanili sangat sedikit di tangan petani dan pedagang pengumpul di Sulut saat ini,” katanya.
Penyebabnya, sudah sangat sedikit petani yang menanam vanili. “Memang petani vanili tinggal sedikit, karena harga waktu lalu sempat anjlok,” pungkas Muksin.
Sementara, Gubernur Sulut Olly Dondokambey beberapa waktu lalu mengimbau, petani vanili harus memiliki kreatifitas. Harus punya banyak ide bagaimana mengembangkan komoditas ini.
Orang nomor satu di Sulut ini pun menjelaskan terkait teknologi baru di bidang pertanian, khususnya vanili. Dengan teknologi ini, petani tak perlu lagi menyiapkan kebun. Pekarangan rumah saja bisa menjadi lahan subur untuk penanaman vanili. Lahan seluas 1.000 meter persegi bisa menghasilkan 1.000 kg vanili. Gubernur Olly pun sudah melakukannya. “Di Minahasa, tanahnya cocok sekali untuk vanili,” katanya.
Caranya relatif murah dan sederhana. Tanah dibuat bedeng. Tinggi tanah yang dibedeng setara dua batu bata atau kurang lebih 30 sampai 50 senti meter. Bedeng tanah itu akan dibuat gembur dengan pupuk. Bisa juga pupuk kandang.
Vanili ditanam di tanah yang subur itu. bila cara tradisional vanili menggunakan media tanaman lain untuk tumbuh merayap, kini cukup memakai baja ringan. Di bagian baja ringan disiapkan dua paranet atau jaring tanaman. Bila cuaca normal, satu jaring saja cukup. Namun, bila suhu udara sangat panas, jaring kedua perlu dipasang.  Melalui instansi terkait, kata OD, petani akan diajarkan bagaimana budidaya vanili dengan cara modern dan menghasilkan vanili dengan kualitas terbaik untuk bahan baku.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perkebunan Sulut Refly Ngantung mengatakan, teknologi terkait vanili yang sedang dikembangkan ini bakal menguntungkan masyarakat. Apalagi, Gubernur OD menurutnya bakal menyiapkan bibit unggul vanili, teknologi, dan aksesbilitas pemasaran. “Vanili seperti tanaman anggrek. Tidak perlu langsung ditanam di tanah. Kita bisa memanipulasi media yang akan digunakannya,” sebut Ngantung.

                            BAB III

Simpulan dan Saran

2.7  Simpulan

Tanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari 1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai ekonomi cukup tinggi karena ekstrak buahnya yang dikenal sebagai sumber bahan pengharum pada bahan makanan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil ekstrak buah vanili disebabkan oleh substansi vanili.

2.8  Saran

 Dalam penyusunan makalah ini membutuhkan waktu yang cukup lama agar penyusunan makalah ini tersusun dengan baik dan benar. Dalam penyusunan makalah ini terhambat akan kurangnya refrensi buku yang ada di perpustakaan. Dalam penyusunan makalah ini perlu dikaji lebih lanjut.


Daftar Pustaka

 


Brownell,Peter. W. (1992) dalam Salisbury, B.F dan Ross, W.Cleon, 1995, FisiologiTumbuhan, Jilid 1, ITB Press, Bandung.
Ruhnayat, A.,2003, Bertanam Vanili, PT. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Sa‟id, E.G.dan Intan,H.(2001).
Pembangunan Agribisnis. Institut Pertanian Bogor Press Bogor.
Anonimous.2010.Budidaya
Vanili. http://minahasaekstrakvanili.wordpress.com/category/budidaya-vanili/ diakses pada tanggal 17 September 2018
Anonimous.2008.Budidaya
Vanilihttp://infokebun.wordpress.com/2008/06/10 /budidaya-vanili/ diakses pada t            anggal 12 September 2018
Maulana,A.2009.Teknik Budidaya Tanaman Vanili.
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin. Makassar. http:// worldplant.multiply.com/journal/item/8?