Jumat, 30 November 2018

AKSARA JEPANG




Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China (Kanji) yang diperkenalkan pada abad keempat Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri.


  • Tulisan Jepang terbagi tiga yaitu:
  • Aksara Kanji yang berasal dari China
  • Aksara Hiragana dan
  • Aksara Katakana ; keduanya berunsur tulisan kanji dan dikembangkan  pada abad ke-8 Masehi oleh rohaniawan Buddha untuk membantu melafalkan karakter-karakter China
Kedua aksara terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya terpengaruhi fonetik bahasa Sansekerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan aksara kana. Selain itu, ada pula sistem alih aksara yang disebut romaji.


Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini ditulis dengan menggunakan kombinasi aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang). Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikan dengan peraturan tata bahasa Jepang.


KANA

Aksara Hiragana dan Katakana (kana) memiliki urutan seperti ini, memiliki 46 set huruf masing-masing. Keduanya (Hiragana dan Katakana) tidak memiliki arti apapun ,seperti abjad dalam bahasa Indonesia, hanya melambangkan suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga kata-kata dalam bahasa Jepang yang terdiri dari satu 'suku kata', seperti me (mata), ki (pohon), ni (dua). Abjad ini diajarkan pada tingkat pra-sekolah (TK) di Jepang.

KANJI

Banyak sekali Kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga menimbulkan banyak kesulitan dalam membacanya. Dai Kanji Jiten adalah kamus kanji terbesar yang pernah dibuat, dan berisi 30.000 kanji. Kebanyakan kanji sudah punah, hanya terdapat pada kamus, dan sangat terbatas pemaikanya,seperti pada penulisan suatu nama orang.

Oleh karena itu Pemerintah Jepang membuat suatu peraturan baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyo Kanji atau kanji sehari-hari yang dibatasi penggunannya sampai 1945 huruf saja. Aksara Kanji melambangkan suatu arti tertentu. Suatu kanji dapat dibaca secara dua bacaan, yaitu Onyomi (adaptasi dari cara baca China) dan Kunyomi (cara baca asli Jepang). Satu kanji bisa memiliki beberapa bacaan Onyomi dan Kunyomi.